Nama mereka mungkin jarang dikenal. Namun, kesibukannya melebihi pasangan Hari Sutji-Hartoyo (Hayo) (yang diusung PKS) menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Madiun. Untuk memenangkan calonnya, tim sukses Hayo harus bekerja ekstra keras. Seperti apa?
DIDIK HARYONO - Madiun
————
SEBUAH bendera besar Partai Keadilan Sejahtera dan baliho pasangan calon wali kota - wakil wali kota Hari Sutji-Hartoyo berdiri tegak berdampingan di sebuah rumah Jl. Sulawesi No. 22 Kota Madiun.
Tumpukan bambu kering dan baliho yang rusak memenuhi halaman rumah sederhana bercat putih yang dikombinasi hitam dan kuning, warna khas PKS. Itulah base camp pasangan Hayo.
Kesan sederhana juga muncul di dalam rumah. Di ruang berukuran 4 x 8 meter itu, hanya ada satu papan tulis dan alas karpet warna hijau. Di papan tulis, terpampanag coretan daftar pemilih pilwakot. Lengkap dengan data inventarisasi pemilih perempuan dan laki-laki di Kota Madiun.
Di sudut ruangan, ada tumpukan kertas, sticker serta berbagai alat peraga duet Hayo yang siap dibagikan. ”Ya begini ini (suasana) base camp kami. Sederhana. Berbeda dengan calon lain yang mewah-mewah,” terang M. Haris Nabawi, ketua tim sukses Hayo, kemarin (16/10).
Menurut Haris, di ruang sederhana itulah, pasangan Hayo dan tim sukses merumuskan berbagai strategi pemenangan. Termasuk, menyiapkan berbagai uba rampe kampanye pemenangan Hayo menuju kursi AE 1 Kota.
Mulai dari surat menyurat, rapat, dan tempat diskusi, sekaligus gudang logistik alat peraga. kampanye. ”Kesederhanaan inilah yang menjadi spirit kami menuju sebuah perubahan dan perbaikan Kota Madiun ke depan yang lebih baik,” ujarnya.
Meski menempati ruang yang tergolong sempit dan sederhana, Haris mengaku kondisi tersebut tidak mengendurkan semangat tim dalam memenangkan Hayo. Bahkan, tak jarang seluruh anggota harus lembur hingga dini hari untuk menyiapkan kampanye.
Menurut Haris, kerja tim sukses tidak hanya saat ini saja. Tapi, jauh sebelum kampanye, pihaknya sudah bekerja keras membangun jejaring. Seperti mendatangi rumah kader untuk penggalangan dana pemenangan. Selain itu, pihaknya juga blusukan hingga RT, kelompok pengajian dan pasar untuk menyosialisasikan pasangan Hayo.
Dana kampanye dan pemenangan dari kader lantas disumbangkan ke partai. Baru setelah dari partai diserahkan pada tim sukses untuk dikelola. ”Spirit amar ma’ruf nahi munkar melalui suksesi kepemimpinan itulah yang menjadikan kader rela memberikan sumbangan materi hingga ratusan juta,” tambahnya.
Kesibukan itu juga dibenarkan Yuti Haryani Susiowati, kepala seksi administrasi tim sukses Hayo. Menurut Yuti, sekretariat tim sukses tak pernah sepi dari kader. Meski saat kampanye, ia dan beberapa anggota tim lain tetap berada di sekretariat guna menyiapkan kegiatan berikutnya. ”Di sini (sekretariat) kesibukan hampir 24 jam penuh,” ujarnya.
Lantas bagaimana kiat mereka bisa bertahan dalam aktivitas yang cukup tinggi itu, Yuti mengaku semangat menjadi modal utama. Tatkala menjalankan tugas, tak jarang ia mendapat kritik dan kena marah dari sesama anggota tim sukses.
Namun, hal itu tak menyurutkan semangat untuk terus bekerja memenangkan pasangan Hayo. ”Kalau dimarahi, anggap saja sebagai latihan untuk bersabar,” ujar gadis berjilbab itu.
Selain semangat, baik Haris maupun Yuti mengaku menjadikan olahraga sebagai resep untuk menjaga kebugaran tubuh. Itu sebabnya, meski pulang larut malam dan harus berangkat kembali di pagi hari, ia menyempatkan diri berolahraga ringan. Seperti senam maupun jogging. ”Olahraga itu rutin kami lakukan. Tujuannya agar stamina tetap fit.” *** (rif)
DIDIK HARYONO - Madiun
————
SEBUAH bendera besar Partai Keadilan Sejahtera dan baliho pasangan calon wali kota - wakil wali kota Hari Sutji-Hartoyo berdiri tegak berdampingan di sebuah rumah Jl. Sulawesi No. 22 Kota Madiun.
Tumpukan bambu kering dan baliho yang rusak memenuhi halaman rumah sederhana bercat putih yang dikombinasi hitam dan kuning, warna khas PKS. Itulah base camp pasangan Hayo.
Kesan sederhana juga muncul di dalam rumah. Di ruang berukuran 4 x 8 meter itu, hanya ada satu papan tulis dan alas karpet warna hijau. Di papan tulis, terpampanag coretan daftar pemilih pilwakot. Lengkap dengan data inventarisasi pemilih perempuan dan laki-laki di Kota Madiun.
Di sudut ruangan, ada tumpukan kertas, sticker serta berbagai alat peraga duet Hayo yang siap dibagikan. ”Ya begini ini (suasana) base camp kami. Sederhana. Berbeda dengan calon lain yang mewah-mewah,” terang M. Haris Nabawi, ketua tim sukses Hayo, kemarin (16/10).
Menurut Haris, di ruang sederhana itulah, pasangan Hayo dan tim sukses merumuskan berbagai strategi pemenangan. Termasuk, menyiapkan berbagai uba rampe kampanye pemenangan Hayo menuju kursi AE 1 Kota.
Mulai dari surat menyurat, rapat, dan tempat diskusi, sekaligus gudang logistik alat peraga. kampanye. ”Kesederhanaan inilah yang menjadi spirit kami menuju sebuah perubahan dan perbaikan Kota Madiun ke depan yang lebih baik,” ujarnya.
Meski menempati ruang yang tergolong sempit dan sederhana, Haris mengaku kondisi tersebut tidak mengendurkan semangat tim dalam memenangkan Hayo. Bahkan, tak jarang seluruh anggota harus lembur hingga dini hari untuk menyiapkan kampanye.
Menurut Haris, kerja tim sukses tidak hanya saat ini saja. Tapi, jauh sebelum kampanye, pihaknya sudah bekerja keras membangun jejaring. Seperti mendatangi rumah kader untuk penggalangan dana pemenangan. Selain itu, pihaknya juga blusukan hingga RT, kelompok pengajian dan pasar untuk menyosialisasikan pasangan Hayo.
Dana kampanye dan pemenangan dari kader lantas disumbangkan ke partai. Baru setelah dari partai diserahkan pada tim sukses untuk dikelola. ”Spirit amar ma’ruf nahi munkar melalui suksesi kepemimpinan itulah yang menjadikan kader rela memberikan sumbangan materi hingga ratusan juta,” tambahnya.
Kesibukan itu juga dibenarkan Yuti Haryani Susiowati, kepala seksi administrasi tim sukses Hayo. Menurut Yuti, sekretariat tim sukses tak pernah sepi dari kader. Meski saat kampanye, ia dan beberapa anggota tim lain tetap berada di sekretariat guna menyiapkan kegiatan berikutnya. ”Di sini (sekretariat) kesibukan hampir 24 jam penuh,” ujarnya.
Lantas bagaimana kiat mereka bisa bertahan dalam aktivitas yang cukup tinggi itu, Yuti mengaku semangat menjadi modal utama. Tatkala menjalankan tugas, tak jarang ia mendapat kritik dan kena marah dari sesama anggota tim sukses.
Namun, hal itu tak menyurutkan semangat untuk terus bekerja memenangkan pasangan Hayo. ”Kalau dimarahi, anggap saja sebagai latihan untuk bersabar,” ujar gadis berjilbab itu.
Selain semangat, baik Haris maupun Yuti mengaku menjadikan olahraga sebagai resep untuk menjaga kebugaran tubuh. Itu sebabnya, meski pulang larut malam dan harus berangkat kembali di pagi hari, ia menyempatkan diri berolahraga ringan. Seperti senam maupun jogging. ”Olahraga itu rutin kami lakukan. Tujuannya agar stamina tetap fit.” *** (rif)
sumber : pks jatim
baca selanjutnya..