Rabu, April 16, 2008

PKS dan PAN Dukung Debat Publik Capres

Debat publik yang dilakukan kandidat presiden dan wakil presiden akan memberikan gambaran kepada rakyat tentang kualitas pemimpin yang akan memperoleh tanggung jawab memerintah.Jakarta, Kompas - Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional berharap porsi debat publik dalam pemilu presiden mendatang bisa diperbanyak.Debat publik yang dilakukan kandidat presiden dan wakil presiden akan memberikan gambaran kepada rakyat tentang kualitas pemimpin yang akan memperoleh tanggung jawab memerintah.Hal itu disampaikan Ketua Departemen Politik, Pertahanan, dan Keamanan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf dan Ketua Balitbang Partai Amanat Nasional (PAN) Sayuti Asyathri di Jakarta, Selasa (8/4).”Kualitas dan kuantitas acara siaran langsung di TV dan radio yang menampilkan capres dan cawapres disiarkan secara nasional dan dengan anggaran negara melalui KPU akan sangat signifikan manfaatnya bagi rakyat,” ujar Al Muzzammil.Apalagi, menurut Al Muzzammil, belanja iklan kampanye kandidat presiden di media massa pada pemilu lalu sangat besar.Sekadar mencontohkan, menurut Al Muzammil, belanja iklan kampanye Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla jumlahnya mencapai 84,2 persen dari total dana kampanye. Sementara Megawati-Hasyim Muzadi mencapai 72,87 persen dari total dana kampanye.Selain dari sisi anggaran kampanye, menurut Al Muzzammil, debat publik yang dilakukan secara intensif dan mendalam akan membantu publik lebih yakin dengan kemampuan kandidat pemimpin yang dipilihnya.”Tantangan bangsa ini ke depan sangat berat. Jika kandidat presiden-wapres hanya menyampaikan visi misinya, maka rakyat belum bisa melihat kemampuan pemimpinnya. Karena visi misi itu bisa dibuatkan oleh para pakar,” ujarnya.Atasi kendala danaJika kampanye debat publik diselenggarakan KPU, menurut Al Muzzammil, hal itu akan sangat membantu capres-cawapres yang potensial tetapi terkendala dana sehingga tidak bisa memperlihatkan kemampuan dirinya kepada publik melalui iklan-iklan di media masa.”Mestinya, kita bisa mencontoh praktik di luar negeri tentang dana kampanye kandidat yang diatur secara ketat, bahkan dana pribadi pun dibatasi, sehingga dana kampanye juga dominan dengan dukungan fasilitas negara,” ujarnya.Senada dengan Al Muzzammil, Sayuti mengatakan, debat publik akan memperlihatkan kemampuan kandidat presiden. Rakyat juga perlu mengetahui sendiri kemampuan calon pemimpinnya.”Jadi bukan sekadar diceritakan oleh juru kampanye,” ujarnya.Debat publik, menurut Sayuti, akan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Apalagi, dalam debat itu juga ditawarkan solusi atau langkah konkret yang akan dilakukan kandidat presiden jika terpilih.”Saya kira kualitas pemilu mendatang akan lebih baik dibandingkan pilpres 2004 jika debat publiknya makin banyak,” ujarnya. (MAM)Sumber: KompasUrl: http://kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.04.09.01102195&channel=2&mn=159&idx=159Pengirim: Mohammad Yusuf

Tidak ada komentar: